Friday, November 21, 2014

Teknik Switching pada Algoritma Pemrograman


Nama : Athiana Nurul Fitri Ahmad
Kelas : 1IA17
NPM : 51414776
Mata Kuliah : Algoritma dan Pemrograman 1A
Dosen : Kunto Bayu A, ST.

Pengertian Teknik Switching


Teknik switching merupakan cara mempersingkat jalur proses. Teknik ini memakai suatu indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya. Dalam Flowchart, switch berupa variabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu 0 dan 1. Melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah dilakukan. Sehingga dapat dilakukan pengalihan proses tanpa melalui  proses sebelumnya, sehingga dapat mempersingkat alur proses.

Analisa Persoalan

Sebuah perusahaan ingin mengkomputerisasikan perhitungan pemakaian listrik. Dimana pelanggannya mencakup seluruh wilayah di Jakarta.
Spesifikasi prosesnya adalah :

Input diperoleh melalui entry data oleh operator yang terdiri dari :
- Wilayah                        : 1 numerik
- Nomor langganan         : 2 alphanumerik
- Nama langganan           : 20 alphanumerik
- Jumlah pemakaian        : 4 numerik

  • Data habis jika operator mengentry nomor langganan = 0 
  • Data sudah urut per kode wilayah yang terdiri dari : Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur.
  • Jika wilayah berubah, maka cetak total biaya per wilayah dan ganti halaman baru.
  • Pada akhir laporan cetak total seluruh biaya yaitu jumlah total pemakaian listrik di semua wilayah.
  • Layout laporan yang diinginkan adalah :

Berdasarkan contoh diatas, dibuat analisa sehingga diketahui persiapan yang harus dilakukan.

Persiapan tersebut adalah :

Implementasi ke dalam Flowchart



Penelusuran Flowchart


1. Siapkan variabel-variabel yang diperlukan selama proses berlangsung

Variabel-variabel tersebut adalah :
SW         :               Variabel Swicth
WS         :               Untuk mempertahankan kode wilayah yang pertama kali dibaca 
TotWil   :               Untuk menghitung total pemakaian per wilayah
TotSel    :               Untuk menghitung total pemakaian seluruh wilayah.

2. Input data dan disimpan didalam variabel :

Input data dan disimpan didalam variabel :

NO         : Data Nomor Langganan
KW         : Data Kode Wilayah
NM        : Data Nama Pelanggan
JP            : Data Jumlah pemakaian listrik tiap pelanggan

3. Periksa isi variabel NO, bila NO = 0, lakukan :

a.       Cetak Total Pemakaian Per Wilayah yang tersimpan  didalam variabel TotWil
b.      Cetak nilai Total pemakaian seluruh wilayah yang tersimpan didalam variabel TotSel
c.       Proses selesai / berakhir
d.   Jika isi variabel No ternyata tidak sama dengan 0 berarti proses belum berakhir, lanjutkan ke langkah 4

4. Periksa isi variabel SW. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan merupakan proses awal. Jika SW = 0, berarti proses merupakan pembacaan data awal, maka lakukan :

Isi Variabel SW dengan nilai = 1

Karena proses pembacaan merupakan data awal, maka isi KW harus dipertahankan untuk perbandingan pada data berikutnya. Oleh karena itu lanjutkan ke langkah 9 untuk mengisi ke variabel penampungan yaitu WS.

Jika SW tidak sama dengan 0, berarti data yang dibaca bukan merupakan data pertama. Berarti variabel WS telah diisi dengan kode wilayah sebelumnya. Untuk itu dapat dilakukan pembandingan isi antara variabel WS dengan KW

5. Bandingkan isi variabel WS dengan KW

Jika isi kedua variabel tersebut sama, berarti data yang dibaca merupakan data wilayah yang sama dengan data sebelumnya. Oleh karena itu lanjutkan proses ke langkah 11. Namun jika isi KW tidak sama dengan WS, berarti data tersebut merupakan data pemakaian listrik untuk wilayah lainnya. Oleh karena itu harus harus dilakukan proses pencetakan total pemakaian wilayah sebelumnya dan proses pencetakan judul. Judul tersebut digunakan untuk wilayah baru sesuai dengan data wilayah yang dibaca. Lanjutkan ke langkah 6.

6. Tambahkan nilai total pemakaian per wilayah ke nilai total seluruh wilayah dengan menggunakan rumus :

TotSel = TotSel + TotWil

7. Cetak nilai total per wilayah

8. Kosongkan variabel TotWil. Karena variabel ini akan digunakan untuk perhitungan nilai total pemakaian wilayah berikutnya. Karena data yang dibaca merupakan wilayah baru maka isi variabel WS juga harus diganti / diperbaharui.

9. Variabel WS diisi sesuai dengan isi KW yang dibaca dengan menggunakan rumus berikut : WS = KW

10.  Cetak judul untuk setiap wilayah

11. Tambahkan jumlah pemakaian tiap pelanggan ke dalam variabel total pemakaian per wilayah. Rumus yang dipakai adalah : TotWil = TotWil + JP

12. Cetak data-data tiap pelanggan

13. Kembali ke langkah-langkah untuk membaca data berikutnya



Sumber :

No comments:

Post a Comment