Nama : Athiana Nurul Fitri Ahmad
NPM : 51414776
Mata Kuliah : Algoritma & Pemrograman 1A
Dosen : Kunto Bayu A, ST.
FLOWCHART
Pengertian
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan
urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan
dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu.
Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program.
Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada
penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai
disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program
dengan bahasa
Jenis Flowchart
- Bagan alir sistem (systems flowchart).
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini
menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan
alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
- Bagan alir dokumen (document flowchart).
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga
bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork
flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir
termasuk tembusan-tembusannya.
- Bagan alir skematik (schematic flowchart).
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan
alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di
dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan
simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan
peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah
untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol
bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk
dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.
- Bagan alir program (program flowchart).
Bagan alir program (program
flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci
langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi
bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika
program (program logic flowchart) dan bagan alir program
komputer terinci (detailed computer program
flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan
tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika
program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan
alir logika program. Bagan alir program komputer terinci (detailed
computer program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi
program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh
pemrogram.
- Bagan alir proses (process flowchart).
Bagan alir proses (process
flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik
industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan
proses dalam suatu prosedur.
Simbol dan Notasi
Dipakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses di dalam
program. Dan dibagi menjadi tiga kelompok :
♦ Flow Direction
Symbols ♦
Dipakai untuk menggabungkan antara symbol yang satu dengan
symbol lainnya
Symbol Off-line
Connector (Simbol untuk keluar/masuk prosedure atau proses dalam
lembar/halaman yang lain)
Symbol Connector (Simbol untuk keluar/masuk prosedur
atau proses dalam lembar/halaman yang sama)
♦ Processing symbols ♦
Menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu prosedur
Symbol Process (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang
dilakukan oleh komputer)
Symbol Manual Operation (Simbol yang menunjukkan
pengolahan yang tidak dilakukanoleh komputer)
Symbol Decision (Simbol untuk kondisi yang akan
menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban/aksi)
Symbol Predefined Process (Simbol untuk mempersiapkan
penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage)
Symbol Terminal (Simbol untuk permulaan atau akhir dari
suatu program)
Symbol Off-line
Storage (Simbol yang menunjukkan bahwa data di dalam symbol ini akan
disimpan)
Symbol Manual Input (Simbol untuk pemasukan data secara
manual on-line keyboard)
Symbol Keying Operation (Simbol operasi dengan
menggunakan mesin yang mempunyai keyboard)
♦ Input-output symbols ♦
Menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media
input atau output.
Symbol input-output (Symbol
yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis
peralatannya)
Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita
magnetic atau output disimpan ke pita magnetic)
Symbol punched card (Symbol
yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu)
Symbol disk and on-line
storage (Symbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output
disimpan ke disk)
Symbol display (Symbol
yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer,
dan sebagainya)
Symbol document (symbol
yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output
dicetak ke kertas)
Kaidah-kaidah pembuatan Flowchart
Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang
bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam
menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan
dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.
Namun secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri
dari tiga bagian utama, yaitu;
- Input berupa bahan mentah
- Proses pengolahan
- Output berupa bahan jadi.
Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum
urutan dasar untuk pemecahan suatu masalah, yaitu;
- START: berisi instruksi untuk persiapan perlatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan masalah.
- READ: berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.
- PROCESS: berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca.
- WRITE: berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke perlatan output.
- END: mengakhiri kegiatan pengolahan
Gambar berikut memperlihatkan flowchart dari kegiatan dasar
diatas.
Dari gambar flowchart di atas terlihat bahwa suatu flowchart
harus terdapat proses persiapan dan proses akhir. Dan yang menjadi topik dalam
pembahasan ini adalah tahap proses. Karena kegiatan ini banyak mengandung
variasi sesuai dengan kompleksitas masalah yang akan dipecahkan.
Walaupun tidak
ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa
anjuran yaitu:
- Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat.
- Penggambaran flowchart yang simetris dengan arah yang jelas.
- Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.
Pedoman Membuat Flowchart
Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart,
ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti:
- Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri kekanan.
- Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
- Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
- Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja
- Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
- Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harusditelusuri dengan hati-hati.
- Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama.
- Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
- Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
Fungsi Flowchart
- Pemahaman hubungan antara langkah-langkah proses yang berbeda
- Mengumpulkan data tentang proses tertentu
- Membantu dengan pengambilan keputusan
- Mengukur kinerja proses
- Menggambarkan struktur proses
- Pelacakan aliran proses
- Menyoroti langkah-langkah penting dan menghilangkan langkah-langkah yang tidak perlu
Kegunaan Flowchart dalam Dunia Pekerjaan
Pada awalnya, flowchart digunakan oleh para insinyur
industri sebagai sebuah struktur proses kerja, seperti manufaktur
perakitan. Saat ini, flowchart telah digunakan untuk berbagai keperluan di
bidang manufaktur, arsitektur, teknik, bisnis, teknologi, pendidikan, ilmu
pengetahuan, kedokteran, pemerintahan, administrasi dan disiplin ilmu lainnya.
- Perencanaan Proyek Baru
Salah satu penggunaan umum dari flowchart adalah untuk
memetakan proyek baru, terutama yang bersifat teknis atau membutuhkan beberapa
desain struktur lain. Insinyur dan desainer perangkat lunak sering menggunakan
diagram alur untuk tujuan ini. Berpikir tentang bagaimana proses akan bekerja
menggunakan flowchart dapat menghemat banyak waktu dalam desain.
- Desain Sistem atau Program
Menggunakan flowchart memungkinkan desainer untuk memikirkan
banyak masalah yang kompleks di muka. Karena banyak sistem atau program
memerlukan langkah-demi-langkah prosedur, sehingga menggunakan diagram alur
adalah cara yang logis untuk memikirkan langkah-langkah tersebut. Jenis proses
desain dapat jelas dipikirkan dan disampaikan kepada orang lain melalui
penggunaan flowchart.
- Dokumen Proses untuk Alasan Eksternal
Bisnis sering memiliki persyaratan eksternal untuk
dokumentasi proses dan flowchart dapat berguna untuk tujuan ini. Dari standar
pelaporan untuk mematuhi peraturan pemerintah, menggunakan flowchart bisa jauh
lebih efisien daripada menghasilkan narasi tertulis. Standar pelaporan untuk
mematuhi peraturan kerja, dapat menggunakan flowchart yang bisa jauh lebih
efisien daripada menghasilkan narasi tertulis.
- Dokumen Proses untuk Alasan internal
Penggunaan diagram alur, untuk lebih memahami bagaimana
proses bisnis kerja menawarkan banyak keuntungan untuk organisasi:
Fleksibilitas – karyawan baru ataupun yang sudah ada dapat
segera mempelajari cara yang tepat untuk melakukan pekerjaan apa pun.
Kualitas – Jika semua orang di tim melakukan pekerjaan
dengan cara yang sama setiap kali, hasilnya dapat diprediksi dan konsisten.
Visibilitas – Manajemen dapat melihat persis bagaimana
setiap pekerjaan yang dimaksudkan untuk dilkerjakan
Perbaikan proses: Kita dapat memperbaiki cara
organisasi, jika kita tahu bagaimana cara tersebut dilakukan sekarang.
- Pemecahan Masalah
Salah satu alasan, mengapa sering
digunakan flowchart dalam pembuatan program atau desain jaringan komputer, adalah
bahwa flowchart dapat menawarkan sumber yang baik untuk pemecahan masalah. Hal
ini juga sebagai cara yang bagus, jika digunakan untuk pelanggan, untuk
menunjukkan cara pemecahan masalah yang bersifat umum. karena
pendekatan visual akan leboh mudah diikuti, ketika disajikan dengan benar.
Contoh Flowchart
ALGORITMA
Ditinjau dari asal-usul katanya, kata Algoritma sendiri
mempunyai sejarah yang aneh. Orang hanya menemukan kata algorism yang
berarti proses menghitung dengan angka arab. Anda
dikatakan algorist jika Anda menghitung menggunakan angka arab. Para
ahli bahasa berusaha menemukan asal kata ini namun hasilnya kurang memuaskan.
Akhirnya para ahli sejarah matematika menemukan asal kata tersebut yang berasal
dari nama penulis buku arab yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa
Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi dibaca orang barat
menjadi Algorism. Al-Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kitab
Al Jabar Wal-Muqabala yang artinya “Buku pemugaran dan pengurangan” (The
book of restoration and reduction). Dari judul buku itu kita juga
memperoleh akar kata “Aljabar” (Algebra). Perubahan kata
dari algorism menjadi algorithm muncul karena
kata algorism sering dikelirukan denganarithmetic, sehingga
akhiran –sm berubah menjadi –thm. Karena perhitungan dengan
angka Arab sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat laun
kataalgorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode perhitungan
(komputasi) secara umum, sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam bahasa
Indonesia, kata algorithm diserap menjadi algoritma.
Pengertian
“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian
masalah yang disusun secara sistematis dan
logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma.
Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan
bernilai salah atau benar. Dalam beberapa konteks, algoritma adalah
spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu.
Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah
benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari
sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma,
kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah
algoritma yang baik.
Pertimbangan kedua yang harus diperhatikan adalah kita harus
mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini
penting terutama pada algoritma untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan
aproksimasi hasil (hasil yang hanya berupa pendekatan). Algoritma yang baik
harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya.
Ketiga adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat
ditinjau dari 2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma
memberikan keluaran yang benar (paling mendekati), tetapi jika kita harus
menunggu berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya, algoritma tersebut biasanya
tidak akan dipakai, setiap orang menginginkan keluaran yang cepat. Begitu juga
dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin buruklah
algoritma tersebut. Dalam kenyataannya, setiap orang bisa membuat algoritma
yang berbeda untuk menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun terjadi perbedaan
dalam menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan keluaran yang sama. Jika
terjadi demikian, carilah algoritma yang paling efisien dan cepat.
Keuntungan Algoritma
- Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman manapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan komputer yang melaksanakannya.
- Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.
- Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan sama karena algoritmanya sama.
Yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat Algoritma
- Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami.
- Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman. Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik.
- Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal ini dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks program. Namun, supaya notasi algoritmik mudah ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman tertentu, maka sebaiknya notasi algoritmik tersebut berkorespondensi dengan notasi bahasa pemrograman secara umum.
- Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang menulis program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan spesifikasi mesin yang menjalannya.
- Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam mengkonversikan suatu permasalahan ke dalam bahasa pemrograman.
- Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada translasi tersebut, yaitu :
- Pendeklarasian variabel :Untuk mengetahui dibutuhkannya pendeklarasian variabel dalam penggunaan bahasa pemrograman apabila tidak semua bahasa pemrograman membutuhkannya.
- Pemilihan tipe data : Apabila bahasa pemrograman yang akan digunakan membutuhkan pendeklarasian variabel maka perlu hal ini dipertimbangkan pada saat pemilihan tipe data.
- Pemakaian instruksi-instruksi : Beberapa instruksi mempunyai kegunaan yang sama tetapi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda.
- Aturan sintaksis : Pada saat menuliskan program kita terikat dengan aturan sintaksis dalam bahasa pemrograman yang akan digunakan.
- Tampilan hasil : Pada saat membuat algoritma kita tidak memikirkan tampilan hasil yang akan disajikan. Hal-hal teknis ini diperhatikan ketika mengkonversikannya menjadi program.
- Cara pengoperasian compiler atau interpreter : Bahasa pemrograman yang digunakan termasuk dalam kelompok compiler atau interpreter.
Algortima Jantung Informatika
Algoritma adalah jantung ilmu komputer atau informatika.
Banyak cabang ilmu komputer yang mengarah ke dalam terminologi algoritma.
Namun, jangan beranggapan algoritma selalu identik dengan ilmu komputer saja.
Dalam kehidupan sehari-hari pun banyak terdapat proses yang dinyatakan dalam
suatu algoritma. Cara-cara membuat kue atau masakan yang dinyatakan dalam suatu
resep juga dapat disebut sebagai algoritma. Pada setiap resep selalu ada urutan
langkah-langkah membuat masakan. Bila langkah-langkahnya tidak logis, tidak
dapat dihasilkan masakan yang diinginkan. Ibu-ibu yang mencoba suatu resep
masakan akan membaca satu per satu langkah-langkah pembuatannya lalu ia
mengerjakan proses sesuai yang ia baca. Secara umum, pihak (benda) yang
mengerjakan proses disebut pemroses (processor). Pemroses tersebut dapat berupa
manusia, komputer, robot atau alat-alat elektronik lainnya. Pemroses melakukan
suatu proses dengan melaksanakan atau “mengeksekusi” algoritma yang menjabarkan
proses tersebut.
Algoritma adalah deskripsi dari suatu pola tingkah laku yang
dinyatakan secara primitif yaitu aksi-aksi yang didefenisikan sebelumnya dan
diberi nama, dan diasumsikan sebelumnya bahwa aksi-aksi tersebut dapat kerjakan
sehingga dapat menyebabkan kejadian.
Melaksanakan algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah
di dalam algoritma tersebut. Pemroses mengerjakan proses sesuai dengan
algoritma yang diberikan kepadanya. Juru masak membuat kue berdasarkan resep
yang diberikan kepadanya, pianis memainkan lagu berdasarkan papan not balok.
Karena itu suatu algoritma harus dinyatakan dalam bentuk yang dapat dimengerti
oleh pemroses. Jadi suatu pemroses harus:
- Mengerti setiap langkah dalam algoritma.
- Mengerjakan operasi yang bersesuaian dengan langkah tersebut
Menilai Sebuah Algoritma
Ketika manusia berusaha memecahkan masalah, metode atau
teknik yang digunakan untuk memecahkan masalah itu ada kemungkinan bisa banyak
(tidak hanya satu). Dan kita memilih mana yang terbaik di antara teknikteknik
itu. Hal ini sama juga dengan algoritma, yang memungkinkan suatu permasalahan
dipecahkan dengan metode dan logika yang berlainan. Yang menjadi pertanyaan
adalah bagaimana mengukur mana algoritma yang terbaik?. Beberapa persyaratan
untuk menjadi algoritma yang baik adalah :
- Tingkat kepercayaannya tinggi (realibility). Hasil yang diperoleh dari proses harus berakurasi tinggi dan benar.
- Pemrosesan yang efisien (cost rendah). Proses harus diselesaikan secepat mungkin dan frekuensi kalkulasi yang sependek mungkin.
- Sifatnya general. Bukan sesuatu yang hanya untuk menyelesaikan satu kasus saja, tapi juga untuk kasus lain yang lebih general.
- Bisa dikembangkan (expandable). Haruslah sesuatu yang dapat kita kembangkan lebih jauh berdasarkan perubahan requirement yang ada.
- Mudah dimengerti. Siapapun yang melihat, dia akan bisa memahami algoritma Anda. Susah dimengertinya suatu program akan membuat susah di-maintenance (kelola).
- Portabilitas yang tinggi (portability). Bisa dengan mudah diimplementasikan di berbagai platform komputer.
- Precise (tepat, betul, teliti). Setiap instruksi harus ditulis dengan seksama dan tidak ada keragu-raguan, dengan demikian setiap instruksi harus dinyatakan secara eksplisit dan tidak ada bagian yang dihilangkan karena pemroses dianggap sudah mengerti. Setiap langkah harus jelas dan pasti.
Contoh : Tambahkan 1 atau 2 pada x.
Instruksi di atas terdapat keraguan.
- Jumlah langkah atau instruksi berhingga dan tertentu. Artinya, untuk kasus yang sama banyaknya, langkah harus tetap dan tertentu meskipun datanya berbeda.
- Efektif. Tidak boleh ada instruksi yang tidak mungkin dikerjakan oleh pemroses yang akan menjalankannya.
Contoh : Hitung akar 2 dengan presisi sempurna.
Instruksi di atas tidak efektif, agar efektif instruksi
tersebut diubah.
Misal : Hitung akar 2 sampai lima digit di belakang koma.
- Harus terminate. Jalannya algoritma harus ada kriteria berhenti. Pertanyaannya adalah apakah bila jumlah instruksinya berhingga maka pasti terminate?
- Output yang dihasilkan tepat. Jika langkah-langkah algoritmanya logis dan diikuti dengan seksama maka dihasilkan output yang diinginkan.
Sedangkan kriteria Algoritma menurut Donald E. Knuth adalah
:
- Input: algoritma dapat memiliki nol atau lebih inputan dari luar.
- Output: algoritma harus memiliki minimal satu buah output keluaran.
- Definiteness (pasti): algoritma memiliki instruksi-instruksi yang jelas dan tidak ambigu.
- Finiteness (ada batas): algoritma harus memiliki titik berhenti (stopping role).
- Effectiveness (tepat dan efisien): algoritma sebisa mungkin harus dapat dilaksanakan dan efektif. Contoh instruksi yang tidak efektif adalah: A = A + 0 atau A = A * 1
Namun ada beberapa program yang memang dirancang untuk
unterminatable : contoh Sistem Operasi.
Struktur Dasar Algoritma
Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.
Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence), pemilihan aksi
(selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasi dari ketiganya. Jadi
struktur dasar pembangunan algoritma yaitu:
- Struktur Runtunan
- Digunakan untuk program yang pernyataannya sequential atau urutan.
- Struktur Pemilihan
- Digunakan untuk program yang menggunakan pemilihan atau penyeleksian kondisi.
- Struktur Perulangan
- Digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang.
Dalam Algoritma, tidak dipakai simbol-simbol / sintaks dari
suatu bahasa pemrograman tertentu, melainkan bersifat umum dan tidak tergantung
pada suatu bahasa pemrograman apapun juga. Notasi-notasi algoritma dapat
digunakan untuk seluruh bahasa pemrograman manapun.
Pseudo-code
Kode atau tanda yang menyerupai (pseudo) atau merupakan
penjelasan cara menyelesaikan suatu masalah. Pseudo-code sering digunakan oleh
manusia untuk menuliskan algoritma.
Contoh kasus : mencari bilangan terbesar dari dua
bilangan yang diinputkan
Solusi Pseudo-code :
- Masukkan bilangan pertama
- Masukkan bilangan kedua
- Jika bilangan pertama > bilangan kedua maka kerjakan langkah 4, jika tidak, kerjakan langkah 5.
- Tampilkan bilangan pertama
- Tampilkan bilangan kedua
Solusi Algoritma :
- Masukkan bilangan pertama (a)
- Masukkan bilangan kedua (b)
- if a > b then kerjakan langkah 4
- print a
- print b
Contoh Lain Algoritma dan Pseudo-code :
Contoh Algoritma
- Contoh nyata Algoritma dalam kehidupan sehari-hari adalah "Cara Membuat Mie Instan". Berikut langkah-langkah cara membuat mie instan:
- Ambil goreng di dalam lemari yang terletak di dapur.
- Siapkan peralatan yang diperlukan seperti panci, gunting, piring, serta sendok dan garpu.
- Masukkan bumbu mie instan pada piring
- Hidupkan kompor, kemudian tuangkan air kurang lebih tiga gelas air ke dalam panci kemudian tunggu hingga air mendidih.
- Masukkan mie instan ke dalam air mendidih, lalu aduk dan tunggu hingga tiga menit.
- Tiriskan air di dalam panci, kemudian tuangkan mie pada piring.
- Aduk mie agar bumbu tercampur merata pada mie kemudian sajikan dengan keadaan hangat.
- Sebuah prosedur ketika akan mengirimkan surat kepada teman
- Tulis surat pada secarik kertas surat.
- Ambil sampul surat atau amplop.
- Masukkan surat ke dalam amplop.
- Tutup amplop surat dengan lem perekat.
- Tulis alamat surat yg dituju, jika tdk ingat, lebih dahulu ambil buku alamat & cari alamat yang dituju, lalu tulis alamat tersebut pada amplop surat.
- Tempelkan perangko pada amplop surat.
- Bawa surat ke kantor pos untuk diserahkan pada pegawai pos atau menuju ke bis surat untuk memasukkan surat ke dalam kotak/bis surat.
Video Pembelajaran Algoritma : Video
Sumber :
No comments:
Post a Comment